Selasa, 10 Juni 2014

SEMUT HITAM DAN SEMUT MERAH




Pada suatu hari, di sebuah rumah tua yang terletak dipinggiran kota Jakarta hiduplah seekor semut hitam yang tengah sibuk mencari makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tetapi, ternyata tidak hanya dia yang hidup di rumah tua itu, terdapat semut merah yang juga tinggal disana. Melihat dirinya tidak sendirian di rumah tua itu, semut hitam merasa senang sekali. Namun, tidak disangka  ketika semut hitam mencoba berkenalan dengan semut merah, gelagat si semut merah terlihat tidak senang dengan kehadiran semut hitam. Menurutnya, semut hitam hanya akan menjadi saingannnya dalam mencari makanan nantinya. Semut hitam hanya tersenyum dan tidak marah. Setelah itu semut merah berlalu mencari makanan lagi.
Hari-hari berlalu seperti biasanya, semut hitam mencari makanan begitu juga semut merah. Ketika keduanya bertemu, semut hitam selalu mencoba menyapa dan bersimpati baik kepada semut merah, namun semut merah selalu acuh dan membunag muka dari sapaan semut hitam. Semut hitam selalu mencoba baik kepada semut merah, tak peduli semut merah mengindahkannya atau tidak.

Selama tiga minggu situasi tersebut terus berlangsung seperti itu, hingga suatu hari semut hitam tidak melihat semut merah mencari makanan seperti biasanya. Merasa ada yang aneh dengan hal itu, semut hitam mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan semut merah. Setela menyelidikanya, ternyata semut merah jatuh sakit dan tidak bisa pergi kemana-mana hanya terbaring lemas di rumahnya, untuk berjalan saja sulit baginya apalagi untuk mencari makanan.
Semut hitam merasa kasihan dan iba terhadap apa yang menimpa semut merah, akhirnya dia  memutuskan untuk merawat semut merah yang sedang sakit tersebut. Pada awalnya semut merah menolaknya dan dia sangatlah malu dengan semut hitam, mengingat perlakuannya yang tidak baik, sombong, dan acuh terhadap semut hitam. Namun, semut hitam tidak memperdulikanya, dia tetap terus merawat semut merah bahkan semut hitam tak segan-segan berbagi makanan kepada semut merah yang telah susah payah didapatnya.
Setelah merawatnya sekitar tiga hari, akhirnya semut merah sembuh dari penyakitnya. Semut merah meminta maaf atas semua perilaku buruknya terhadap semut hitam dan semut hitam tersenyum sambil berkata “iya, sudah aku maafkan dari dulu. Bukankah kita hidup di dunia ini bukan untuk saling membenci dan menyakiti, tetapi untuk saling menyayangi dan tolong menolong”. Mendengar perkataan tersebut tangisan semut merah semakin menjadi-jadi. Dan pada akhirnya semut hitam dan semut merah menjadi teman baik yang saling berbagi, menolong, dan melindungi satu sama lain.

Tidak ada komentar: