Selasa, 30 April 2013
PERASAAN
kata-kata memang terbatas hanya sebatas untuk dikatakan
berbeda dengan perasaan
perasaan lebih jujur dan telanjang dalam mengutarakan sesuatu....
apapun itu
selalu ada perasaan yg mewakilinya
meskipun itu tak terkatakan
BERSAMA SUDUT
disudut ini,
cukup lama aku terdiam
meneropong sudut-sudut lainnya
yang ternyata telah tersesakkan oleh angan-angan mereka
mereka adalah mereka,
bukan aku pastinya
karna aku disudut ini sedang terdiam
tatkala sosok itu hadir begitu saja
sembari melempar senyum padaku
ya, persis ketika aku terdiam disudut itu, pada waktu itu
untuk saat ini,
aku tak ingin ada yang hadir lagi
karna aku sedang ingin bersamanya
hanya berdua,
itu saja.......
Selasa, 16 April 2013
LAGI
Lunglai tubuh ini
Kopong kepala ini
Siluet mata ini
Menjadi pertanda hidupku pagi ini
Kupaksakan raga ini menelusuri
Kupaksakan raga ini menelusuri
Kenyataan-kenyataan yang tak berujung bertepi
Bersama jiwa yang tersilaukan oleh mimpi-mimpi
Yang entah akankah terjadi nanti
Sufi di pulau wak-wak telah lama tak bisa lagi bersemedi
lagi.....
Ku ingin mencobanya barang sekali, duakali,
Atau sampai mati seperti halnya sang sufi
Sebab kemana lagi aku harus menjual diri
Jika tidak pada ilahi
Jikapun engkau tidak menerimaku kali ini
Relakanlah aku untuk yang terakhir kali
"Mencari Tuhan.......... Lagi"
Selasa, 09 April 2013
AIR MATA CINTA
Sinar matahari menerobos melewati
sela-sela jendela menusuk tepat di kedua mataku, aku yang merasa terusik oleh
hadirnya mencoba melindungi diri dengan selimut butut peninggalan alm.kakek.
Namun, baru sekitar tiga menit merasakan kenyamanan dan flying, kali ini
aku dikagetkan oleh bunyi alarm HP-ku yang memuat sebuah agenda untuk hari ini
dan aku mau tidak mau harus terpaksa bangun, bukan karena sinar matahari atau
HP itu, tapi karena agenda yang telah
beberapa hari yang lalu aku nanti akhirnya datang juga.Hari ini adalah hari
yang bersejarah olehku. Ya, ini adalah hari wisudaku di sebuah universitas
negeri di Yogyakarta.
Sejujurnya aku termasuk mahasiswa
yang cukup pandai, aku kuliah dengan biaya uang beasiswa ditambah aku tak perlu
menyelesaikan studi selam empat tahun seperti pada umumnya, aku berhasil lulus
dalam waktu tiga setengah tahun dengan nilai “cumlaude”.Bapak dan Ibuku seorang
petani sukses di kampung, Magelang tepatnya.Aku memiliki tiga adik yang
kesemuannya perempuan.Diana adalah adik pertamaku, orangnya tidak terlaku
tinggi ataupun pendek,juga tidak terlalu gemuk atau kurus, agak cerewet, dia
orangnya agak-agak tomboy.Emil adalah adik keduaku, orangnya kurusan, cantik,
simple, dan agak pendiam. Riva adalah adik ketigaku, dia agak gemuk, suka
sekali makan coklat, dan paling cengeng diantara semua anggota keluarga
lainnya.
*****
Ow iya, aku sendiri bernama Farid,
Farid Ubaidillah ingat ya ini nama cowok n aku memang cowok beneran, kalu gak
percaya boleh dibuktikan kok.Jadi. kata temen-temen cowok sih aku orangnya
asik, aneh bin nyeleneh, kurus abiaz coz aku paling sulit kalau disuruh makan
padahal di kampung sendiri bapak dan ibu petani, sedangkan kata temen-temen
cewek katanya aku ini lucu, agak pendiam, suka ngusilin dan sering juga
dikatain nakal n nyebelin….??.Kalau boleh ikut komentar tentang aku, aku ini
orangnya gaul, keren, beken, total banget jadi cowok, ibarat langit aku adalah
bulannya, hhe.. gak usah terlalu percaya tapi, itu Cuma gambaran sekilasnya
doang kok.
Langsung aja, keceritanya aja ya…….Setelah
berlama-lama mandi pake air, atau istilah agamisnya al-maa’ n istilah kerennya
water, aku mengeringkan diri pake handuk temen,aku iseng-iseng aja bercermin
berharap wajah ini sudah bermetamorfosisi dari yang sebelumnya keren menjadi
lebih keren lagi, tapi ouwwkh….. tuhan selalu berkata lain, aku tetap seperti
semula, masih ingatkan ?? gaul, keren, n total abis.Setelah beberapa menit
menyadari keadaan yang demikian biasa-biasa aja, akhirnya timbul kesadaranku
untul memakai baju tentunya dengan beberapa perangkatnya donk, maksunya adalah
CD, celana PNS, Baju putih, Jaz almamater, dan toga yang kuselipkan di ketiak
indahku.Perlu diingat ini adalah hari wisudaku ^_^.
4Jam tadi adalah termasuk waktu paling
menyiksa dalam hidupku, seperti dengan waktu-waktu yang lain.pertama,
saat aku harus nuggu antrian giliran / giliran antrian di Bank pada 12-12-12
tempo lalu, gila aku mikir bisa gak ya malaikat disigok ?.
kedua, waktu aku udah kebelet banget
nge-poop harus dipaksa antri di wc umum n parahnya saat udah masuk wc airnya
udah habis, “ancrit” umpatku waktu itu, ya bener waktu itu lho pas kamu juga
lagi antri dibelakangku….. ingatkan? Uadah deh gak usah ngeles lagi aku masih
hafal betul ekspresimu waktu itu, sok santai sambil lari-lari kecil ditempat
mirip guru senam di SD dulu.
ketiga, ketika aku pura-pura mati di
kos-kosan, waktu itu seluruh komplek kos rebut banget, bahkan udah ada ambulan
n polosinya segala, entah gak tahu siapa yang mengundang mereka-mereka coz aku
pura-puranya mirip banget kayak mati beneran, aku paling suka action yang total
kayak gini, tali melingkar dileher darah bekas kutil
berceceran di baju, lidah menjulur kaku, mata terbelalak ngeri pokoknya.
Sialnya setelah para warga kos tahu aku pura-pura aku dihukum bersihin
kos-kosan selama semingggu, padahal itu kan aku lagi latihan teater.
Bego-bego…. Dan masih banyak lagi kenangan-kenangan pahit lainnya yang kiranya
gak perlu di piblikasikan karena menimbang masalah moral n hak asasi manusia.
Memang, kalau “soal” pelajaran aku
masih terbilang lancer-lancar aja, dan boleh dikatakan sedikit sombong kalau
aku ini anak orang yang cukup membanggakan sebagai orang yang memiliki orang
tua yang orang juga, maksudnya lihat aja prestasi-prestasi yang kuukir selama
ini. Piala-piala di kamarku yang berceceran, ada juara1 lomba makan krupuk,
juara1 nyanyi anak-anak, juara1 nangkap ayam di kampung, juara1 imam
sholat(alim kan…?), juara1 menghias kerudung, yah pokoknya banyak benget deh
sampai gak inget udah menang apa aja. Tapi berdeba jika aku berhadapan denga
“masalah” cinta, selalu saja melahirkan masalah-masalah baru yang lebih bermasalah.
Huft.
*****
Megelang,1992.Aku masih duduk di
bangku kelas5 SD Suka Maju, kata-katanya sebenarnya salah, bukan “duduk” tapi “belajar”
tapi dalam pelajaran bahasa Indonesia itu lebih keren dan katanya bu guru bisa
disebut majaz-majaz apa gitu?? dan juga
bukan “bangku” tapi “sekolah”, coba bayangin deh, masak sekolah 6tahun hidupnya
Cuma di bangku melulu, bisa jamuran tau’.Terus nama SD-nya, masa’ ada namya SD
yang namanya Suka Mundur….. pasti gak ada kan. Toh, kalau pun ada pasti kepala
sekolahnya gak pernah main bola, kalau dia pernah main bola pasti dia tahu
kalau dengan maju, kita bisa mencetak gool.Yang terakhir, minta maaf jika
memang ada SD yang namaya Suka Mundur, aku gak bermaksud apa-apa, cuma ingin
beranalogi swerr deh.
Di SD itu ada cewek namanya Ayu
Saestu, itu adalah pacar pertama dalam hidupku.Ayu itu anak dari temen bapakku,
jadi setiap kami keluar sama-sama belum ada rasa curiga yang terpancar dari
mata bapak.Aku dan Ayu udah seperti suami istri pada usia sekecil itu. Bayangin
aja, akau udah biasa tidur di rumahnya , begitu juga dia sering tidur di
rumahku karena rumahku dan rumahnya gak begitu jauh kok, Cuma selangkah
sampai.Bahkan kalau mau nekat melompat dari jendela aku bisa saja sampai di
kandang ayam di samping rumahnya.Tapi, tentu saja aku pernah melakukannya…….
Hingga aku belepotan tai ayam. Inilah kekuatan cinta sejati kawan !!.
Banyak kenangan-kenangan yang tak
mungkin bisa terhapus begitu saja antara kita berdua, mau bagaimana pun ingatan
seorang bocah lebih tajam dari pada ingatan seekor sapi.Kami sering berangkat
sekolah bersama bergandengan tangan, aku sering menraktirnya es dawet di depan
sekolahan, kami juga sering bermain bersama ke sawah sambil bercanda-tawa, yang
lebih wah-nya lagi kami juga sering mandi bersama(dengan temen-temen yang
lainnya juga, jangan pikiran macam-macam, dasar !) di sungai pojok kampung.
Pokoknya hidup waktu itu, bagaikan di surge dunia.Tidak ada penyesalan, yang
ada hanyalah keindahan dan kebahagiaan semata.
Hingga pada akhirnya hari itu
datang, ya hari kelulusan SD Suka Maju.Meski aku berhasil mendapatkan juara1 di
sekolah dengan diikuti Ayu sebagai juara 2nya, bukannya senang yang kurasakan
tapi derasnya air mata ini yang kudapat.Sebab, secara tidak langsung aku
mendengar pembicaraan orang tua Ayu yang berencana mengirimnya ke sebuah
pesantren di luar kota.Mendengarnya saja aku merasa pusing, seakan tak sadarkan
diri.Langsung saj aku mencari Ayu untuk mencari kebenaran dari berita yang
kuharap tidak benar itu.
Ayu sedang bercengkrama dengan
temen-temen perempuannya di bawah pohon gedondong besar di halaman sekolah,tapi
aku tidak meliha sedikitpun gores kesedihan di wajah ayunya.Tanpa pikir panjang
langsung kutarik tangannya menjauh dari kelompoknya, dan inilah penentu dari
semua penentu waktu itu.Aku mencoba mengajaknya bicar dari hati ke hati;
”Yu, Apa
bener kamu mau dikirimke pesantrenn??” kataku penuh perasaan.
“Iya Rid. Ini aja keputusannya mendadak kok” dia menjawabnya begitu tenang.
aku langsung mengejarnya dengan pertnayaan “ Truz bagaimana dengan hubungan kita selama ini?”
Ayu terlihat bingung “Hubungan apa maksudmu Rid?”
Aku lebih bingung lagi “ Ya, hubungan c-i-n-t-a kita yu’, kita kan pacaran” aku begitu berhati-hati mengucapkan kata cinta itu.
“Denger ya Rid, kita memang temen sejak kecil. Tapi bukan berarti kita pacaran. Kita juga masih ingusan kok.Sory mungkin kamu salah sangka deh , udah ya aku dipanggil bapak tuh!!!” setiap katany begitu menyayat di hatiku, gak mungkin pernah bisa kulupakan ampai kapan pun.ingat, ingatan seorang bocah lebih tajam dari pada ingatan seekor sapi.
“Iya Rid. Ini aja keputusannya mendadak kok” dia menjawabnya begitu tenang.
aku langsung mengejarnya dengan pertnayaan “ Truz bagaimana dengan hubungan kita selama ini?”
Ayu terlihat bingung “Hubungan apa maksudmu Rid?”
Aku lebih bingung lagi “ Ya, hubungan c-i-n-t-a kita yu’, kita kan pacaran” aku begitu berhati-hati mengucapkan kata cinta itu.
“Denger ya Rid, kita memang temen sejak kecil. Tapi bukan berarti kita pacaran. Kita juga masih ingusan kok.Sory mungkin kamu salah sangka deh , udah ya aku dipanggil bapak tuh!!!” setiap katany begitu menyayat di hatiku, gak mungkin pernah bisa kulupakan ampai kapan pun.ingat, ingatan seorang bocah lebih tajam dari pada ingatan seekor sapi.
Sejak hari itu, aku malakukan tapa
broto di kamar selama 7hari 7malam, tentunya masih keluar masuk kamar
apalagi waktu makan, maklum namanya uga anak-anak.Dan setelah tapa broto itu,
aku sudah tidak mendengar lagi berita dari Ayu, menurut gossip yang beredar dia
sudah dikirim oleh ortunya ke pesantren luar kota seperti yang kudengar 7hari
yang lalu ketika acara kelulusan kelas 6.Begitulah cinta pertamaiku, penuh
pengorbanan tapi tidak mendapatkan pengakuan.Disini, aku berhasil mementahkan
teori perasaan yang menyatakan bahwa “wanita lebih menggunakan perasaannya
ketika berhubungan” tapi dalan kasus ini, seperti yang telah kalin lihat, aku
yang lebih menggunakan persaan dan berhasil mejadi korban perasaan itu sendiri.
*****
Magelang 1997.Aku sudah memasuki usia ABG(anak barusan gila)
seperti halnya remaja-remaja pada umumnya inilah masa paling berapi-api dalam
hidup.Inginnya semua dicoba, mulai yang masuk akal sampai yang keluar akal,
mulai yang aneh sampai yang nyeleneh sekalipun.Hasrat ini juga tak bisa
kupendam selamanya, lagi-lagi masalah cinta.Sebenarnya sejak kejadian masa
kecil dulu di SD Suka Maju(masih terngiang kah?) aku bersumpah atas nama
hewan-hewan peliharaanku ipung, dewi, ituk, dan john, untuk tidak memasuki
kawasan cinta lagi.Namun apa dikata cinta itu bagaikan batuk, seberapa kuat kamu
menahannya pastilah akan keluar juga.
Ada pertanyaan menarik dari temanku kurang lebih kayak gini, kenapa
kata yang selalu mendahului cinta adalah “jatuh” dan kata yang mengakhirinya
adalah “mati”, apakah setipa cinta itu selalu identic dengan penderitaan dan
kehilangan??. Aku sempat memikirkan apa yang dipikirkan temenku tersebut dan
secara sekilas aku mengamini apa yang dikatakannya itu —meski aku sangat jarang
berpikir seperti ini, aku mencoba terlihat pintar di depan kalin, bolehkan? —
Namun, itu sebelum aku bertemu dengan Nabila.
Ceritanya cukup unik, waktu itu aku sedang bolos sekolah bareng
temen-temen seperjuangan, kita pada main PS di sebuah rental PS(ingat bukan
salon, jeng).Waktu itu aku kelaperan setengah mati, maklum dari ruma tadi belum
makan apa-apa.Setelah mempertimbangkan 1menit, akhirnya aku putuskan untuk
makan saja.Disaat temen-temenku sedang asyik main PS, aku yang sudah kayak babi
ngesot ini mencoba ngepet di pingir warung-warung nasi di sekitar rental.Tidak
sampai 3jam(apaan lama banget) tiba-tiba sekaligus tidak disangka-sangka, dari
arah belakang punggungku terdenagar bunyi speaker di sebuah muslla, yang inti
dari suara itu adalah pembagian nasi bungkus bagi para gelandangan dan
tunasusila.Aku yang merasa tunasusila, dengan pede-nya ikut antri,sudah
kebayang di otakku nasi hangat dengan paha ayam lengkap dengan sambal dan
lalapannya,diakhiri dengan segarnya es teh bungkus yang menjanjikan, air ludah
udah terkumpul semua ditenggorokan menunggu kedatangan sang tamu.
Tinggal 3orang lagi, giliranku akan sampai.Namun akhirnya
kuurungkan, karena melihat sesosok bidadari nyasar di musalla itu, tiada lain tiada bukan dialah Nabila Wulandari,
putri kepala sekolahku. Spontan saja langsung kutinggalkan aksiku siang itu,
sialnya si Nabila melihat kepergianku dan lari meghampiriku. “Hei tunggu, yang
disitu tunggu….!”panggil dia kepadaku.Aku yang merasa malu sok-sok cuwek sambil
berlalu seperti tanpa dosa.Entah dari mana kekuatan ini muncul, yang jelas rasa
laparku sirna seketika.Yang terpikirkan hanya ingin pergi dari tempat ini
secepat mungkin.Aku harap dia salah melihat orang dan segera melupakan kejadian
ini.
Hari berikutnya, aku gak bolos lagi seperti kemaren.Meski boring
banget di kelas, aku mencoba meghibur diri menggambar wajah para guru di “SMA
Harapan” ini.Ada pak Endar yang tercap sebagai guru paling killer, pak Doni
guru paling seksi dan bergelambir di seantero SMA Harapan, pak Agung yang
selalu tersenyum ramah kepada siapa saja termasuk orang gila sekalipun, ada bu
Zul buguru paling muda dan cantik yang menjadi idola semua murid-murid cowok di
sini, ada bu Aggung yang meski namanya Anggun dia lebih cocok bila disebut
Ampiun, lha ginama lagi nama tak selalu menunjukkan sifat dan perilaku
man….bahkan ada yang bilanag kalau bu Anggun keberatan membawa namanya.entahlah.
Belum selesai buat karikaturnya, sundenly sudah ada ada yang
menepuk bahuku dari belakang dialah bu Anggun.Dan berakhirlah nasibku di
lapangan sekolah menjadi tontonan warga SMA Harapan siang itu.Aku sudah kebal
dengan hal-hal semacam ini, namun bukan itu yang membuatku malu.Aku malu karena
Nabila terus menapku geli siang itu, mau ditaruh mana lagi wajahku ini, belum
beres masalah musalla kemaren datang lagi masalah baru.Anjang.
Sore ini, Nabila ingin bertemu denganku, tentu saja aku tahu topik
yang akan dibahas kali ini, pasti tentang aku.Sesuai dengan kesepakatan kita
akan bertemu di taman kota.Ternyata benar apa yang telah aku prediksikan, ini
tentang aku.Kita bicara khusu’ sekali, aku bagaikan nabi yang mendapatkan wahyu,
hanya bisa menerima apa yang diberikannya.Aku sudah berjanji padanya untuk
tidak melakukan pelanggaran lagi dan dimulailah hari-hari baikku dengan
ditemani bimbingannya.Ingat ini bukan cinta yang bertepuk sebelah tangan
seperti waktu SD dulu, tapi inilah cinta yang bertepuk kedua tangan.
Nabila adalah orang yang rajin sekali, semua pekerjaan selalu
diselesaikan dengan sisa waktu, semua hidupnya sudah terjadual sedemikin
ketatnya, kerjanya kalau gak baca buku pasti nulis sesuatu, gak ada waktu yang
terbuang sia-sia olehnya, dia adalah orang paling teratur yang pernah
kukenal.Lewat dia pula aku berhasil menaikkan derajatku di mata para guru,, aku
menjadi lebih rajin dan berprestasi dari sebelumnya.Konsep pacaran kami
adalah we will do my best. Namun,
tidak semuanya berjalan semulus yang dibayangkan.Kami juga pernah
ngambek-ngambekan, saling cuwek, sok-sok gak kenal pokoknya ada suka dukanya
juga kok.Dan,asiknya kita selalu berakhir happy ending.
Kita selalu bersaing dalam prestasi, yang rangkin1 kalu gak Nabila
pasti Aku.Kita berdua juga sering mengikuti berbagai lomba antar sekolah, dan
tidak jarang kita yang menjadi
juaranya. Nabila lah yang merubahku dari orang minder menjadi orang yang
bisa membuat orang lain minder.Nabila sudah menjadi semacam agama kedua dalam
hidupku, dialah motivasi terdahsyat dalam hidupku.Bahkan orang tuaku sendiri
tidak bisa memotivasi aku yang mengalami skeptic waktu itu.Tapi, Tuhan selalu
mendengar doa hambanya(dalam kasus ini, aku), dia kirimkan Nabila untuk
mengentaskanku dari keterpurukan dan semua omong-kosong kehidupan ketika itu.
Thank’s god.
Pengumuman untuk UAN SMA sudah keluar, SMA Harapan berhasil
meluluskan 99,5% dari semua murid di sekolah itu.Tentu saja aku dan Nabila lah
yang menjadi leader of student nya.Gak ada angin, gak ada hujan, gak ada
banjir, gak ada longsor, gak ada apa-apa, ujuk-ujuk datang berita yang cukup
menggemparkan pasca kelulusan waktu itu, ternyata lamaran Nabila kuliah di Mj Gill Univercity Amerika diterima
oleh pihak sana.What Wrong man?.Sebenarnya aku merasa senang karena keinginan
Nabila dapat terwujud sekaligus aku sedih karena aku mau tidak mau harus
berpisah dengannya.Kembali aku teringat dengan perkataan temanku.Apakah cinta
selalu berakhir dengan musibah dan kehilangan?.Pikiranku melayang entah kemana
aku lepaskan.
*****
Finally, seperti kisah cinta pertamaku dengan Ayu, kisahku dengan
Nabila juga ahkirnya terpisah pula.Ditandai dengan kepergiannya ke Amerika.Tapi
sebenarnya cinta kita tidak penah berakhir, karena kita belum pernah break
up ,kita hanya terpisah oleh jarak namun cinta kita tetap bersemi meski
pada musim gugur sekalipun.Sunggunh beruntung Farid(aku sendiri) bisa menjadi
bagian hidup Nabila.Kita masih memiliki ikatan, ibarat dua lubang hidung kita
berdua gak bisa terpisahkan.
Dan disinilah aku sekarang, menjadi salah satu sarjana dari sebuah
universitas negeri di Yogyakarta.Waktu masa-masa menjadi mahasiswa, aku lebih
aktif di dunia aktifis dan hampir tidak memiliki waktu untuk hanya sekedar
pacaran, lagi pula aku sedang menunggu
seseorang pulang darii Amerika(cie-cie….. so suit). Oke, di kampus dulu aku
sangat suka dunia sastra dan budaya, bahkan tak jarang tulisan-tulisanku sering
dimuat di berbagai media cetak.Aku juga menyediakan waktu khusus untuk belajar
gitar dan melukis.Tak jarang, aku juga mendapat undangan untuk bermain teater
atau sekedar berparade puisi di berbagai acara kampus.
Meski aktif dalam dunia aktifis, itu tidak membuat prestasi
akademisku melorot.Aku sadar, kalau aku bukan lagi bocah ingusan yang tak tahu
bagaimna cara mengatur waktu.Antara katifis dan akademis aku coba untuk
membuatnya seimbang.Buktinya, walaupun aku sering diundang kesana-kemari dan
dikejar berbagai dead line, aku berhasil menyelesaikan studi dalam
jangka waktu 3,5tahun dengan nilai cum laude.Bukannya aku sombong, tapi inilah
kenyataanya.Jika ada orang yang paling berjasa membuatku sedemikian ini dialah
Nabila.Coz She’s my motifation in my life.
Tiga hari berlalu setelah wisuda, hari berjalan biasa-biasa
sebiasa-biasanya.Tanpa sengaja ketika kubuka akun e-mailku, aku merasa mendapat
durian runtuh.Karena apa?. Karena disitu tertera pesan dari Nabila yang isinya
;
“Hai Rid, ni aku Nabila….. gimana
kabarnya? Semoga baik selalu
Udah lama banget ya kita gak ketemu, aku denger kamu udah wisuda ya Rid… selamat ya ^_^
Aku cuma mau kasih tahu, kalau aku mau pulang ke Indonesia sekitar 2hari lagi.
Aku berharap banget kita bisa secepatnya bertemu.
Aku udah kangeeeen banget sama kamu, pokoknya aku tunggu!!
Salam sayang Nabila.”.
Udah lama banget ya kita gak ketemu, aku denger kamu udah wisuda ya Rid… selamat ya ^_^
Aku cuma mau kasih tahu, kalau aku mau pulang ke Indonesia sekitar 2hari lagi.
Aku berharap banget kita bisa secepatnya bertemu.
Aku udah kangeeeen banget sama kamu, pokoknya aku tunggu!!
Salam sayang Nabila.”.
Aku berhasil mementahkan teori pepatah yang berbunyi “bagaikan
punuk merindukan bulan”.2hari terasa begitu lama berlalu.Ketika hari H-nya,
seperti biasanya aku menonton berita pagi ini.Karena menurut pesan dari Nabila
tadi malam waktu kedatangannya masih sekitar beberapa jam lagi.Dengan pakaian
yang sudah necis lagi rapi kusantap sarapan pagi sambil menonton TV, namun
begitu terkejutnya aku ketika melihat berita yang memuat sebuah kecelakaan pesawat
terbang dengan tujuan Indonesia pada jam 05.00 pagi ini.Hilang sudah selera
makanku,aku bingung harus bagaimana.Yang terpikirkan hanya ingin sesegera
mungkin sampai di bandara, entah itu benar atau salah.Aku hanya ingin
memastikan kalau berita tadi pagi tidak benar-benar sesuai dengan apa yang aku
pikirkan.
Di bandara.Dengan langkah gontai diiringi dengan keringat yang
meleleh deras dan wajah pucat pasi kulangkahkan kakiki menuju bagian
operator.Kucoba untuk bertanya tentang kecelakaan subuh tadi, tapi nafasku
masih memburu liar.Setelah mulai terkendali kucoba menanyakan kebenaran berita
tersebut sambil berharap telah terjadi kesalahan pemberitaan, namun sesuatu
memang gak selalu sesuai apa yang kita harapkan.Akhirnya, dengan kepala
tertunduk dan air mata yang sudah tidak terbendung lagi kupaksa kakiku
meninggalkalkan bandara secapatnya.
Belum genap sepuluh langkah, tiba-tiba sebuah tangan menepukku dari
belakang.Aku tidak menghiraukannya.Namun, terdengar suara yang sangat familiar
bagiku meski sudah lama aku tidak mendengarnya.”Rid, kamu mau kemana? Kamu kan
belum menemuiku…”.Begitu berbalik, kutemukan sosok Nabila dengan senyum kulum
cerahnya berdiri tepat dihadapanku.Tidak ada kata-kata yang terucap dari
mulutku, hanya pelukan tulus yang langsung membalut indah tubuhnya.Dia yang
merasa bingung, dengan terbata-bata bertanya “ada apa Rid, gak biasanya deh
kamu kayak gini?”.Mendengarnya, semakin kueratkan pelukanku, bertambah deras
butir-butir di mataku, namun berbeda dengan butir-bitir sebelumnya, inilah air
mata cinta yang telah lama ingin bersua.
Ternyata terdapat dua pesawat dari Amerika dengan tujuan Indonesia
yang akan mendarat waktu itu,memang benar telah terjadi kecelakaan pesawat pada
pagi itu,tapi untungnya Nabila naik pesawat yang satunya.Kini, hari-hariku
menjadi selalu luar baiasa karena kehadirannya.Cinta memang tidak memberikan
kita jaminan, tapi cinta memberikan kita KEBAHAGIAAN.
*****
Waffada
Naumiyyah
Pare,23-01-2013
Pare,23-01-2013
Kamis, 04 April 2013
MIMPI SEORANG IBU
ada seorang ibu
bukan lagi dia bersuami
karena memang dia tidak menginginkannya
tak mengapa katanya
membuat minuman adalah kelebihannya
bukan hanya itu
dia leluasa meminumnya juga
boleh dikata
selalu melayani tamu merupakan sebuah kepuasan baginya
umur tidak membuatnya gentar
bahkan lekuk tubuhnya yang sudah reyot itu seraya ingin merintih
"ahh, tak apa, aku baik-baik saja"
sore itu dia tersenyum
sekaligus menagis pilu
terlalu gagah untuk didengar meski itu hanya bagi para bocah tetangganya
tapi
aku terpaku oleh senyum dan tangisnya
padahal bukan kali ini saja aku menyaksikannya
ada sebuah desir di sudut hati ini
yang seolah menamparku dangan sebuah perintah
"lihat dan nikmatilah......!!!"
akhirnya aku tersadar
dia seorang ibu yang pernah bersuami
pada mimpi yang selama ini dia jalani
bukan lagi dia bersuami
karena memang dia tidak menginginkannya
tak mengapa katanya
membuat minuman adalah kelebihannya
bukan hanya itu
dia leluasa meminumnya juga
boleh dikata
selalu melayani tamu merupakan sebuah kepuasan baginya
umur tidak membuatnya gentar
bahkan lekuk tubuhnya yang sudah reyot itu seraya ingin merintih
"ahh, tak apa, aku baik-baik saja"
sore itu dia tersenyum
sekaligus menagis pilu
terlalu gagah untuk didengar meski itu hanya bagi para bocah tetangganya
tapi
aku terpaku oleh senyum dan tangisnya
padahal bukan kali ini saja aku menyaksikannya
ada sebuah desir di sudut hati ini
yang seolah menamparku dangan sebuah perintah
"lihat dan nikmatilah......!!!"
akhirnya aku tersadar
dia seorang ibu yang pernah bersuami
pada mimpi yang selama ini dia jalani
Langganan:
Postingan (Atom)