BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap manusia adalah bayi, pada mulanya.
Lahir dari rahim seoarng ibu setelah melewati kurun waktu sekitar sembilan
bulan dalam masa kandungan. Kelahiran seoarang bayi selalu dinanti-nanti,
disambut, dan dirayakan dengan suka cita. Karena, ia adalah buah hati dari
cinta ayah dan ibu. Selain itu, ia juga merupakan generasi penerus keluarga
pada nantinya.
Dalam agama Islam, anak merupakan amanah
(titipan) dari Allah SWT kepada makluk-Nya. Anak merupakan sesuatu yang
berharga dalam sebuah keluarga, dan tidak ada alasan apa pun yang paling tepat,
selain merawat mereka sebaik mungkin. Karena anak adalah amanah dari Allah,
pemeliharaan anak merupakan suatu kewajiban dan kelak akan dipertanggung
jawabkan.
Selain itu, orang tua selalu mendambakan
anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, baik jasmani maupun
rohani. Dalam perjalannya menuju kedewasaan seoarang anak sangat membutuhkan
perlindungan dan arahan dari orang tua. Rasa aman sudah menjadi kebutuhan yang
tidak bisa tidak harus terpenuhi dalam mendidik anak. Dengan rasa aman
tersebut, seorang anak akan lebih leluasa dan bebas unutuk berkarya dan
berekspresi, karena ia yakin ada orang tua yang selalu menjaganya dari segala
mara bahaya. Ia akan mendengarkan ayah dan ibunya tentang larangan yang
ditujukan kepadanya, sebab ia tahu bahwa laanagn tersebut demi kebaikan dan
keselamatannya.
Namun demikian, jika cara atau metode yang
digunakan orang tua dalam menciptakan rasa aman tidak tepat, atau tidak benar,
bisa jadi anak akan merasa tidak mendapatkan perlindungan. Malah sebaliknya, ia
akan meresa terkekang, juga terancam oleh perilaku orang yang terlalu over
protective.
Nabi adalah contoh paling ideal dalam hal
ini. Beliau seoarang nabi yang selalu mengerti tentang dunia anak, dan sangat
peduli denga mereka. Seperti yang dikisahkan tentang Nabi yang memperpanjangkan
sujudnya ketika salah satu cucunya menaiki punggungnya ketika beliau sedang
sujud waktu shalat. Juga teguran beliau kepada salah seoarang shahabat yang
menarik bayinya dengan kasar saat mengencingi Nabi.[1]
Disamping itu. juga ada informasi dari Nabi yang mengatakan bahwa setiap bayi
yang baru lahir akan disakiti setan sehingga menangis, kecuali Nabi Isa AS dan
ibunya Maryam. Serta dianjurkan bagi oaran tua untuk meminta perlindungan
kepada Alllah SWT.[2]
Demikian pula dengan salah stu hadits Nabi yang akan penulis bahas, yakni
hadits tentang perlindungan ank kecil di awal malam disebabkan banyak setan
berkeliaran.