Kamis, 21 Maret 2013

KONGKOW bersama Ahmad Baso

Udara siang kemaren tersa begitu membakar kulit, para  burung lebih memilih berkhalwat di balik-balik daun pepohonan daripada harus mengorbankan tenaganya untuk terbang.Sorenya, di Krapyak berkongkow ria bersama Ahmad Baso yang baru saja menyelesaikan buku terbarunya berjudul "Pesantren Stadis".Kongkow-kongkong santai kemaren mengalir begitu saja dan seperti biasanya, beliau bercerita khususnya tentang isi dari buku terbarunya tersebut.Disusul denganberbagai beberapa pertanyaan untuk mempercair suasana.

Ahmad Baso(menurut pengamatan saya) dia mencoba merangsang kembali greget kaum santri yang sudah lama terbunuh atau mungkin tersilaukan oleh ilmu-ilmu baru yang berbau westernizm .Dia juga mengkritik perguruan-perguruan tinggi islam yang lebih banyak didalamnya mengkaji keilmuan westernizm dibanding keilmuan islam itu sendiri(pesantren), mereka menggunakan metode-metode keilmuan westernizm untuk membedah keilmuan islam, bahkan dari berbagai referensi yang mereka gunakan untuk mengkaji islam sendiri berasal dari para orientalis.

Ironis memang melihat kenyataan yang sedemikin itu, berangkat dari kegelisahan Ahmad Baso tersebut memicunya untuk membahasanya dalam sebuah tulisan sehingga berwujud "Pesantren Stadisis" tadi.Dia juga menyinggung masalah karya- karya kaum santri yang sesungguhnya begitu besar jumlahnya, tapi terpaksa terbisukan, karena menurutnya tidak ada perhatian lebih untuk mengupasnya lebih dalam lagi bahkan dari kalangan santri sendiri.Hal demikian sebenarnya bermula dari kesilauan para muslimin terhadap westernizm.

Lewat Peantren Stadis tersebut Kiranya Ahmad Baso sudah memulai langkah untuk membangkitkan kembali semangat umat islam untuk lebih menghargai dan mengapresiasi khususnya karya-karya ulama klasik yang ternyata masih terbisukan.Ini merupakan tugas bagi kita(umat islam) untuk lebih respon, tanggap , dan peka terhadap karya-karya milik kalangan sendiri meskipun tidak juga menafikan karya-karya yang datang dari para outsider sekalipun.

Allahu akbar 2x......... adzan berkumandang dengan lantangnya pertanda kongkow sore harus diakhiri, lumayan dapet air minum gratis dan bisa bertatap muka langsung dengan Ahmad Baso.Aku lanjutkan perjalanan ke masjid kota gede sekalian shalat magrib disana.Pelabuhan selanjutnya di alun-alun  menikmati suasana malam sambil makan. ^_^

Tidak ada komentar: